Jumat, 08 Juli 2011

Dermawan Tak Harus Boros

Assalamu'alaikum...
[sam id="4" codes="true"]
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita merasa bimbang, ketika akan beramal, kita ragu, jika nanti uang ini aku amalkan, lalu besok aku makan apa? Bagi orang-orang yang mampu dan punya uang, beramal mungkin merupakan suatu hal yang mudah asal ia tidak kikir, tapi bagi orang-orang yang kondisinya menengah ke bawah atau pas-pasan, mungkin untuk bersodaqoh saja rasanya berat, mesti banyak pertimbangan-pertimbangan yang ada di benaknya. Sebagian besar orang berfikir, "Ah, Allah kan mengajarkan kita untuk tidak boros, jika aku terus-terusan mengamalkan hartaku untuk orang lain, apa aku bukan termasuk orang yang boros? Meskipun itu untuk bersedekah."
Kembali lagi pada pemahaman lama kita, bukankah rezeki itu di tangan Allah ya? Masalah kamu besok makan apa atau kamu mau tinggal di mana, bukankah itu semua sudah diatur oleh Allah ya? Kebanyakan orang-orang yang merasa dirinya selalu kekurangan dan merasa bahwa dirinya lebih miskin dari orang lain, kemungkinan besar pasti mengalami hal ini. Oleh karena itulah, banyak orang-orang yang pelit dan kikir. Mereka tidak sadar kalau harta itu hanya titipan Allah, tidak sadar kalau rezeki itu di tangan Allah. Andai saja mereka itu selalu sadar akan hal itu, pastinya mereka juga akan senantiasa mensedekahkan hartanya bagi orang lain.
"Lalu, apakah saya harus bersedekah meskipun kondisi ekonomi saya sedang kekeringan? Bukannya itu Cuma pemborosan ya?"
Jawabannya iya... Selama ada kesempatan untuk beramal dan menabung untuk bekal di surga nanti, kenapa kita tak coba memanfaatkannya dengan baik? Toh Rezeki di tangan Allah. Benar kan? Meskipun kamu setiap hari beramal sehingga pengeluaran mu membengkak karena terlalu sering beramal, Yakin dan Percayalah bahwasannya Allah pasti akan membalasnya suatu hari nanti. Jika tidak sekarang, mungkin nanti, entah itu nanti ketika kamu dapat musibah, entah nanti ketika kamu sudah menikah, atau mungkin balasan yang Allah berikan, Allah berikan kepada orang tua kita. Selalu berprasangka baiklah kepada Allah agar engkau selalu bersyukur kepadanya. Percayalah, dengan beamal dan mensedekahkan hartamu, kamu gak akan jatuh miskin kok. Coba deh lihat orang-orang yang amalnya rajin, pernah gak kamu melihat kalau mereka itu jatuh miskin? Nah itulah, itulah salah satu bukti bahwa beramal itu tak akan membuat kamu sengsara. Meskipun ada dari mereka yang miskin, coba lihat sisi positifnya, mungkin dia selalu bahagia dan jarang ditimpa musibah, atau semacamnya, Yang jelas orang-orang dermawan itu pasti dimudahkan oleh Allah. PASTI ...
Memang saya tak begitu mahir dalam mengambil hadits atau ayat Al-Qur'an sebagai dasar, tapi percayalah bahwasannya semua itu benar adanya. Tergantung bagaimana kita dapat menerapkannya di kehidupan kita masing-masing.
Kemudian, ada juga sebagian orang yang enggan untuk membeli sebuah barang bermanfaat karena khawatir pengeluarannya akan membengkak. Kasusnya hampir sama seperti kasus di atas, hanya saja di sini kita ingin mendapatkan suatu barang, bukannya memberikan harta kita secara Cuma-Cuma. Kebanyakan orang khawatir, "Kalau aku beli ini, nanti makanku gimana ya? Tapi kalau aku gak beli ini, gimana aku bisa mengaji? Sedangkan aku di Jogja lupa gak bawa Al-Qur'an?"
Itu salah satu kebimbangan yang dihadapi seseorang ketika akan membeli sebuah Al-Quran tapi uangnya sedang tipis. Nah, jika tujuan kita untuk hal baik dan bukan untuk berfoya-foya, kenapa kita mesti takut? Kembali lagi, "Yang namanya rezeki itu kan di tangan Allah. Kenapa mesti takut kekurangan?". Lalu ada lagi fikiran negatif lainnya, "Memangnya Allah mau ngasih aku rezeki dari mana? Kerja juga enggak, makan tiap hari iya. Sedangkan aku Cuma seorang mahasiswa." . Sudahlah, percaya saja sama Alllah, Allah tak akan menelantarkan umatnya yang beriman kepadanya kok, jadi yakin dan percaya saja kalau pasti Allah akan memberi kita rezeki yang cukup.
Pernah kejadian, suatu ketika saya bimbang ketika akan kredit sebuah Laptop, "nanti saya per bulannya bisa bayar pakai apa? Makan aja aja kadang masih kurang uangnya". Fikiran itu muncul ketika saya akan mengkredit sebuah laptop. Kemudian dengan memantabkan hati, saya pun mencoba memberanikan diri untuk kredit. Dan Alhamdulillah, sampai sekarang cicilan saya masih bisa lancar. Bisnis Online yang dahulu biasa-biasa saja, tiba-tiba saja setelah saya punya tanggungan kredit laptop, jadi sedikit lancar dan bisa buat bantu-bantu bayar cicilan. Mungkin sebagian dari anda ada yang berfikir, "Ngapain kredit? Mending ngumpulin uang, dan kalau udah kekumpul baru beli. Selain lebih murah, gak ada beban juga nantinya". Nah, itulah bedanya saya dengan kamu. Saya kurang bisa jika harus mengumpulkan uang kalau gak ada kebutuhan yang benar-benar mendesak, oleh karena itu saya kredit supaya saya bisa ada motivasi buat lebih keras dalam mengumpulkan uang. Selain itu, bagi saya, laptop adalah sumber ilmu dan ladang usaha saya, seperti ladang semu ini, tak nyata tapi berguna bagi saya...
Sekian...
Wassalamu'alaikum...
Sebelum meninggalkan tempat, gak ada salahnya kan Polling ...
Comments
0 Comments

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo