oleh : Ir. Enny Rahayu, MP.
Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk bercocok tanam yang ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman. Tanah yang dapat menyediakan faktor-faktor tumbuh dalam kondisi yang optimum dinyatakan tanah yang subur. Kemampuan tersebut disebut dengan Kesuburan Tanah.
Penaksiran 1 (pertama) hanya dapat digunakan untuk mengetahui sebab-sebab yang menentukan kesuburan tanah. Sedangkan penaksiran ke dua (2) hanya dapat mengungkapkan tanggapan tanaman terhadap keadaan tanah yang dihadapinya.
Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menghasilkan bahan tanaman yang dipanen, maka disebut pula daya menghasilkan bahan panen atau produktivitas.
Ungkapan akhir kesuburan tanah adalah hasil panen, yang diukur dengan bobot kering yang dipungut per satuan luas (ha) dan per satuan waktu (tahun). Dengan menggunakan tahun sebagai satuan waktu untuk hasil panen dapat dicakup variasi keadaan habitat akar karena musim.
Hasil panen tinggi dengan variasi musim kecil menandakan kesuburan tanah tinggi, karena tanah dapat ditanami sepanjang tahun dan dan setiap kali menghasilkan hasilpanen besar.
Hasil panen besar tetapi hanya sekali dalam 1 tahun pada musim yang baik menandakan kesuburan tanah tidak tinggi karena pada musim yang lain tanah tidak dapat ditanami, hal ini karena kekurangan air (lengas tanah) atau sebaliknya ada kelebihan air (water logged), kadar garam larut air meningkat sehingga di atas ambang batas, tanah menjadi sulit diolah, untuk memperoleh struktur tanah yang baik.
Ada 2 pengetian kesuburan tanah yaitu :
- Kesuburan tanah aktual yaitu kesuburan tanah asli/alamiah.
- Kesuburan tanah potensial yaitu kesuburan tanah maksimum yang dapat dicapai dengan intervensi teknologi yang mengoptimalkan semua faktor tumbuh.
Menurut Indranada, H.K. (1986). Kesuburan tanah ada 3 meliputi :
- Kesuburan fisik
- Kesuburan kimia dan
Kesuburan biologi
Kesuburan fisik
Tanah dapat dikatakan memiliki kesuburan fisik yang bagus, yaitu jika :
- Tanah cukup lunak dan cukup memungkinkan untuk terjadinya perkecambahan dan perkembangan akar yang baik.
- Tanah memiliki distribusi ukuran pori yang merata sehingga memudahkan terjadinya gerakan udara maupun air yang menunjang perkembangan akar
- Suhu di daerah perakaran harus tetap pada batas-batas tertentu yang tidak berbahaya.
Kesuburan fisik terdiri dari :
- Tekstur dan struktur tanah
- Aerasi tanah
Neraca air dalam tanah
Tekstur dan Struktur Tanah
TEKSTUR
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif persen fraksi-fraksi penyusun tanah (fraksi pasir, debu dan lempung), dan dapat menunjukkan kasar halusnya suatu tanah menurut perabaan.
Fraksi
tanah adalah sekelompok butir-butir tanah yang mempunyai kisaran tanah yang sama, yang digolongkan menjadi 3 yaitu fraksi pasir debu dan lempung dan klasifikasi sebagai berikut :
1. Pasir (sand) : 2-0,05mm
2. Debu () : 0,05 mm-0,002 mm
3. Lempung (clay) : < 0,002 mm
Klasifikasi tekstur tanah menurut USDA
Klas Dsr Tekstur
1. Kasar :
1.1. Pasir & pasir bergeluh :
1.1.1. Pasir
1.1.2.Pasir bergeluh
1. 2. Pasir & pasir bergeluh
1.2.1. Geluh berpasir
1. 2.2. Geluhberpsr halus
2. Sedang
2.1. Geluh
2.1.1. Geluh berpsr sgt hls
2.1.2. Geluh
2.1.3. Geluh berdebu
2.1.4. Debu
3. Agak berat
2. 2.1.Glh lemp berpasir
2.2.2. Glh berlmp
2.2.3. Glh lmp berdebu
4. Halus
3.1. Lempung
3.1.1. Lempung berpasir
3.1.2. Lempung berdebu
3.1.3. Lempung
Ciri-ciri dari masing-masing tekstur :
Tekstur Pasir
- Kadar pasir ³ 70%
- Bersifat lepas-lepas
- Tidak liat dan tidak lekat
- Terasa kasar kalau dipilin dan tidak meninggalkan selaput.
- Aerasi dan drainase baik
- Kemampuan menyerap air dan ion rendah
Ringan bila diolah
Tekstur geluh/sedang
- Mengandung ke 3 fraksi secara se-imbang sehingga sifat-sifatnya terletak diantara 2 tekstur yang ekstrem
- Tanah ini yang paling disukai oleh tanaman
Pori makro dan mikro seimbang
Tanah lempung
- Mengandung lempung ³ 35 %
- Berat bila diolah
- Sangat liat dan lekat
- Aerasi dan drainase buruk
- Kemampuan mengikat ion dan menyerap air tinggi
STRUKTUR TANAH
Adalah sifat tanah yang menyatakan tentang susunan partikel-partikel tanah primer menjadi agregat tanah (PED).
Struktur Tanah berkaitan dengan :
- Pergerakan udara dan air dalam tanah
- Perkembangan akar tanaman
Bahan perekat yang berperan adalah :
- Koloid organic
- Koloid lempung
- Koloid oksida besi dan AL
- Kapur (CaCO3)
- Gypsum (CaCO3.2H2O)
Pengamatan struktur tanah dilapangan dilakukan dengan mengamati komponen struktur tanah yaitu :
- Bentuk dan susunan agregat, disebut Tipe Tanah
- Ukuran (diameter), disebut Kelas Struktur
- Kemantapan atau kekuatan agregat disebut Derajat Struktur.
Tipe dan Kelas Struktur
- Tipe lempeng (platy), dibedakan menjadi kelas :
- Sangat tipis dengan tebal : < 1 mm
- Tipis : 1 - 2
- Sedang : 2 - 5 mm
- Tebal /Kasar : 5 - 10 mm
- Sangat tebal : > 10 mm
- Tipe Tiang (prismatik)
- Sangat halus : < 10 mm
- Halus : 10 - 20 mm
- Sedang : 20 - 50 mm
- Kasar : 50 - 100 mm
- Sangat kasar ; > 100 mm
- Tipe Gumpal (bersudut)
- Sangat halus : < 5 mm
- Halus : 5 - 10 mm
- Sedang : 10 - 20 mm
- Kasar : 20 - 50 mm
- Sangat kasar : > 50 mm
- Tipe Steroid/polyder kersai
- Sangat halus : < 1 mm
- Halus : 1 - 2 mm
- Sedang : 2 - 5 mm
- Kasar : 5 - 10 mm
- Sangat kasar : > 10 mm
- Tipe Tak berstruktur, yang dibedakan menjadi butir tunggal dan masive
Derajat Struktur Tanah
0 : Tak beragregat yaitu pejal dan berbutir tunggal
1 : Lemah, jika tersentuh mudah hancur, yang dapat dibedakan lagi menjadi : sangat lemah dan agak lemah
2 : Sedang, yaitu agregat sudah terbentuk jelas, tapi masih dapat dipisahkan
3 : Kuat, yaitu agregatnya mantap dan jika dipecahkan terasa berketahanan, yang dibedakan lagi atas sangat kuat dan cukup kuat.
Di Laboratorium
Dengan menentukan Berat Jenis (BJ) dan Berat Volume (BV) dan Porositas tanah (n). Berat Jenis : yaitu perbandingan antara berat butir-butir tanah dengan volume butir-butir tanah (gram.cm-3). Berat Volume Tanah : yaitu perbandingan antara berat butir-butir tanah dengan volume bongkah tanah (gr.cm-3). Porositas tanah adalah persen volume total pori dalam tanah, atau volume total pori dibagi volume total tanah dikalikan 100%.
Rumus Porositas :
n = (1 - BV/BJ) x 100 %
Volume pori
n = --------------------------- x 100 %
volume bongkah tanah
Penilaian Tekstur Dan Struktur Tanah
Penilaian tekstur tanah dapat dengan melihat kelas tekstur nya, dimana tekstur tanah digolongkan menjadi 3 kelas besar yaitu
Kelas tekstur kasar (Pasiran)
Kelas tekstur sedang (Geluhan/Lom)
Kelas tekstur halus (Lempungan)
Kesuburan kimia
Tanah yang mengandung unsur-unsur hara yang optimum untuk nutrisi tanaman dan tidak terlalu masam ataupun alkalin serta bebas dari unsur-unsur toksik disebut mempunyai kesuburan kimia yang baik.
Kesuburan biologi (hayati)
Tanah yang memiliki kesuburan biologi yang baik jika :
- Tanah memiliki bahan organik tinggi yang menunjang keaneka ragaman hayati di dalam tanah.
- Tanah mengandung mikrobia penambat N tinggi.
Tanah mengandung mikrobia penambat P tinggi.
Referensi : Materi Kuliah "Kesuburan Tanah dan Pemupukan"